Cari Blog Ini

Kamis, 30 Juli 2015

Prosa (pengertian, unsur, jenis dan fungsi prosa)

A.    Pengertian Prosa
         Kata prosa berasal dari bahasa Latin "Prosa" yang artinya "terus terang". Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.  Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.[1] 
Definisi Prosa, dalam tradisi sastra Melayu lama, prosa merupakan seluruh hasil karya sastra lisan dan tulisan yang panjang, baik yang berbentuk cerita ataupun bukan cerita, dengan bahasa Melayu sebagai medium. Dari tradisi lisan, muncul tiga genre prosa yang sangat populer di kalangan masyarakat Melayu yaitu: cerita mitos, legenda dan dongeng. Sedangkan dari tradisi tulisan, muncul prosa genre cerita (narasi) dan bukan cerita.
Prosa tulis yang berbentuk cerita di antaranya hikayat, epik, sastra panji, sastra sejarah dan sastra agama; sementara prosa tulis yang bukan cerita, di antaranya prosa tentang undang-undang, kitab dan ilmu tradisional. Dalam prosa, bahasa dipahami dalam pengertian denotatif, sesuai dengan makna leksikalnya. Oleh sebab itu, prosa seringkali dipertentangkan dengan puisi.[2] Jadi, prosa merupakan karya sastra dalam bentuk bahasa yang terurai tidak terikat oleh rima, ritma, jumlah baris dan sebagainya.
                                                    
B.     Unsur-unsur Prosa
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
1.       Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2.       Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3.       Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4.       Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku.
5.       Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri, yaitu: Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
6.       Latar atau setting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
7.       Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa.[3]

C.    Jenis-Jenis Prosa
Secara umum, ada beberapa ciri lain yang menonjol pada prosa lama tersebut antara lain:
1.       Deskripsi yang jelas dan panjang mengenai hal-hal fantastis yang berpusat pada kehidupan istana;
2.       Banyak unsur bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan Islam;
3.       Tanggal dan nama pengarang tidak tertulis;
4.       Khusus prosa narasi yang mendapat pengaruh Islam, biasanya dimulai dengan kalimat, kata sahibul hikayat atau konon kabarnya. Dalam portal ini, berbagai jenis prosa dan contoh-contohnya diuraikan secara rinci dan sistematis. Cerita Pendek. Novel. Novel Teenlit.[4]
Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru.  Prosa lama adalah prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.

Prosa Lama
Prosa lama terbagi atas:
1.      Bidal. Bidal adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias. Bidal terdiri dari beberapa macam, diantaranya:
a.       Pepatah
b.      Tamsil
c.       Kiasan
d.      Perumpamaan
e.       Pemeo
2.      Hikayat. Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran,putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib.kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah
3.      Dongeng. Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa dengan penuh khayalan. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara. Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
4.      Kisah. Karya sastra lama yang berisikan cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain Prosa baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat.
Di antara contoh prosa lama adalah Hikayat Bayan Budiman; Bustan al-Salatin; Hikayat Hang Tuah; Hikayat Misa Jayeng Kusuma;Kitab Hadiqah al-Azhar wa al-Rayyahin; dan Hikayat Nur Muhammad. Prosa lama biasanya dicirikan dengan kesukaan pengarang untuk menggambarkan kehidupan masyarakat di saat prosa itu dikarang.

Prosa Baru
Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:
1.      Roman, adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan).
2.      Novel, berasal dari Italia yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer.
3.      Cerpen, adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
4.      Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.
5.      Kritik, adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6.      Resensi, adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari ebrbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
7.      Esai, adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif  atau sangat pribadi.[5]

              Perbedaan antara prosa lama dan baru adalah sebagai berikut : Prosa lama Statis, lamban perubahannya Istana Sentris, bersifat kerajaan Bersifat fantastis, bentuknya hikayat, dongeng Di pengaruhi sastra Hindu dan Arab Tidak ada pengarang atau anonim Prosa baru Dinamis, perubahannya cepat Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb. Di pengaruhi sastra Barat Nama pencipta selalu dicantumkan.

D.    Fungsi Prosa
Dalam prosa, ada beberapa fungsi diantaranya:
1.       Fungsi moral, yaitu melalui prosa dapat dipahami suatu nilai-nilai yang baik dan buruk.
2.       Fungsi didaktif, prosa memiliki nilai pembelajaran bagi pembacanya, artinya prosa  dapat dijadikan objek pembelajaran untuk dapat dipahami dan dikaji ataupun diterapkan nilai-nilainya pada kehidupan yang sebenarnya.
3.       Fungsi budaya, prosa merupakan hasil cipta, karya, dan karsa seseorang  yang berperan dalam pelestarian dan pengembangan hasil hasil cipta manusia.
4.       Fungsi hiburan, prosa memberikan keindahan bagi penggiat prosa karena memiliki nilai estetika yang meliputi keselarasan, keserasian, dan keseimbangan Hakikat prosa merupakan suatu karangan cerita memiliki unsur intrinsik tema, alur, penokohan, amanat, setting, sudut pandang mamiliki unsur ekstrinsik, yaitu meliputi nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya, nilai ekonomi.[6]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar