1. Romantisme. Romantisme adalah aliran kesenian
kesusasteraan yang mengutamakan perasaan. Oleh karena itu. romantisme bisa dikatakan aliran yang mementingkan penggunaan bahasa yang indah.dan bisa mengharukan.
Ciri-cirinnya : Dijelaskan secara sedetail-detailnya
Berbicara tentang cinta.
Contoh karya : Novel :
Siti Nurbaya ( Marah Rusli )
Puisi : Tanah Air (Muhamad Yamin)
Drama : Hamlet ( WS. Rendra )
Analisis :
Aliran romantisme ini
menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran
pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan
perasaannya. Untuk mewujudkan pemikirannya, pengarang menggunakan bentuk
pengungkapan yang seindah-indahnya dan sesempurna-sempurnanya. Aliran
romantisme biasanya dikaitkan dengan masalah cinta karena masalah cinta memang
membangkitkan emosi. Tetapi anggapan demikian tidaklah selamanya benar
2. Idealisme
Idealisme adalah hamper sama dengan romantisme namun keindahan
dalam idealisme berupa cita-cita atau harapan..
Ciri-cirinnya : Berupa angkatan Pujangan Baru
Contoh karya : Novel :
Layar Terkembang ( Sutan Takdir Ali Syahbana )
Puisi : Nyanyian Sunyi (
Amir Hamzah )
Drama : Manusia Baru ( Sanusi Pane )
Analisis
Istilah-istilah idealisme, ,
adalah istilah yang digunakan dikalangan ilmu filsafat sebagai suatu paham,
pandangan, atau falsafah hidup yangakhirnya di kalangan ilmu sastra merupakan
aliran yang dianut seseorang dalam menghasilkan karyanya. Aliran dalam karya
sastra biasanya terlihat pada periodetertentu. Setiap periode sastra biasanya
ditandai oleh aliran yang dianut para pengarang pada masa itu. Bahkan unsur
aliran yangmenjadi mode pada periode tertentu merupakan ciri khas karya sastra
yang berada pada masa tersebut.
3. Realisme
Realisme adalah aliran yang diibaratkan seperti potensi
yang memotret apa adanya dan secara obyektif ( apa yang ditulis sangat obyektif
)..
Ciri-cirinnya : Berupa angkatan 45, dan pada tahun 66
Realisme melahirkan Aliran yaitu Realisme social yang menceritakan rakyat
bawah.
Contoh karya : Novel :
Perempusn dan Kebangsaan ( Idrus )
Puisi : Penerimaan ( Chairil Anwar )
Drama : Orang-orang di Tikungan Jalan ( WS. Rendra )
Analisis
Aliran
Realisme yaitu aliran yang selalu berusaha melukiskan keadaan atau peristiwa
sesuai dengan kenyataan dan selalu mengungkapkan hal-hal yang baik atau tidak
membuat orang tersinggung. Karya sastra angkatan 45 baik puisi maupun prosa
banyak dipengaruhi oleh aliran realisme.
4. Impresionisme
Impresionisme adalah karya sastra yang menceritakan
dengan kesannya.
Ciri-cirinnya : Angkatan Pujangan Baru (selain Idealise
Pujangga Baru juga menyangkut tentang Impresionisme.
Perbedaan setiap orang.
Contoh karya : Novel :
Tenggelamnya Kapal Vanderwijk ( Hamka )
Puisi : Candi ( Sanusi Pane )
Drama : Mastodon dan Burung Kondor WS . Rendra )
Analisis
Impresionisme berarti
aliran dalam bidang seni sastra, seni lukis, seni musik yang lebih mengutamakan
kesan tentang suatu objek yang diamati dari pada wujud objek itu sendiri. Di
bidang seni lukis, aliran ini bermula di Perancis pada akhir abad ke-l9.. Di dalam
seni sastra aliran impresionisme tidak berbeda dengan aliran realisme, hanya
pada impresionisme yang dipentingkan adalah kesan yang diperoleh tentang objek
yang diamati penulis. Selanjutnya, kesan awal yang diperoleh pengarang diolah
dan dideskripsikan menjadi visi pengarang yang sesuai dengan situasi dan
kondisi tertentu.
Karya sastra yang beraliran
impresionisme pada umumnya terdapat pada masa angkatan Pujangga Baru, masa
Jepang, yang pada masa itu kebebasan berekspresi tentang cita-cita, harapan,
ide belum dapat disalurkan secara terbuka. Semua idealisme disalurkan melalui
bentuk yang halus yang maknanya terselubung.
5. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah bentuk pengungkapan yang
menceritakan pada perasaan yang meluap-luap.
Ciri-cirinnya : Revolisioner. ( Angkatan 45 )
Contoh karya : Novel : Perempuan dan Kebangsaan ( Idrus )
Puisi : Antara Kerawang
Bekasi ( Chairil Anwar )
Drama : To Damascus (August
Strindberg (penulis drama Swedia )
Analisis
Aliran Ekspresionisme yaitu
aliran yang selalu menekankan pada segenap perasaan atau jiwa sepenuhnya
(adanya aku atau subyek). Kalimat yang digunakan tidak panjang-panjang tetapi
kalimat pendek berisi dan seringkali menggunakan kalimat yang hanya terjadi
dari satu patah kata saja.
6. Naturalisma
Naturalisma adalah realisme negatif
Ciri-cirinnya : Vulgar (menggambarkan hal-hal yang tidak
ada moral)
Contoh karya : Novel : Belenggu ( Armyn Pane )
Puisi : Malam jahanam (
Motinggo Busye )
Drama :
Bip-Bop ( WS. Rendra )
Analisis
Aliran Naturalisme yaitu
suatu aliran yang melukiskan sesuatu apa adanya tetapi selalu memandang kepada
hal-hal yang bersifat buruk atau mesum baik memilih bahan dari masyarakat yang
bobrok/mesum maupun baha s/cara melukiskan kasar, tanpa melihat kesusilaan.
7. Simbolisme
Simbolisme adalah aliran yang dalam karya sastra yang
menggunakan symbol-simbol
Ciri-cirinnya : Fabel ( cerita tentang binatang ), Wayang
Mbeling
Contoh karya : Novel : Kalilah dan Dimnah
Puisi : Sajak-sajak
sepatu tua (WS Rendra)
Drama : Lingkaran Kapur Putih
(WS Rendra)
Analisis
Simbolisme adalah aliran
kesusastraan yang penyajian tokoh-tokohnya bukan manusia melainkan binatang,
atau benda-benda lainnya seperti tumbuh-tumbuhan yang disimbolkan sebagai
perilaku manusia. Binatang-binatang atau tumbuh-tumbuhan diperlakukan sebagai
manusia yang dapat bertindak, berbicara, berkomunikasi, berpikir, berpendapat
sebagaimana halnya manusia. Kehadiran karya sastra yang beraliran simbolisme
ini biasanya ditentukan oleh situasi yang tidak
mendukung pencerita atau pengarang berbicara. Pada masyarakat lama, misalnya di
mana kebebasan berbicara dibatasi oleh aturan etika moral yang mengikat
kebersamaan dalam kelompok masyarakat, pandangan dan pendapat mereka disalurkan
melalui bentuk-bentuk peribahasa atau fabel.
8. Mistisme
Mistisme adalah aliran yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang goib, masalah yang tidak dapat dicapai oleh indera kita
Ciri-cirinnya : Danarto, dalam puisis di sebut sufisme
Contoh karya : Novel : Orang Jawa Naik Haji ( Danarto )
Puisi : Gurindam Dua
Belas ( Radja Ali Haji )
Drama : Shalawat Barzanji (
WS. Rendra )
Analisis
Mistisisme adalah aliran
dalam kesusastraan yang mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang
berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang Maha Esa, yang meliputi segala
hal di alam ini. Karya sastra yang beraliran mistisisme ini memperlihatkan
karya yang mencari penyatuan diri dengan Zat Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Tuhan
Semesta Alam. Pada masa kesusastraan Klasik dikenal Raja Ali Haji dengan
Gurindam Dua Belas-nya yang sarat dengan ajaran mistik. Pada karya-karya sastra
sekarang ini yang memperlihatkan aliran mistik, misalnya Abdul Hadi W.M., Danarto,
dan Rifai Ali.
9. Eksistensialisme
Eksistensialisme adalah Aliran
ini adalah aliran di dalam filsafat yang muncul dari rasa ketidakpuasan
terhadap dikotomi
Ciri-cirinnya : Ingin mencari jalan keluar dari keuda
pemikiran ekstrim tersebut.
Contoh karya : Novel : Merah-merah (Iwan Simatupang)
Puisi : Kawanku dan Aku (
Chairil Anwar )
Drama : Taman ( IWan Simatupang
)
Analisis
Aliran ini adalah aliran di dalam
filsafat yang muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap dikotomi aliran idealisme
dan aliran materialisme dalam memaknai kehidupan ini. Aliran idealisme yang
hanya mementingkan ide sebagai sumber kebenaran kehidupan dan materialisme yang
menganggap materi sebagai sumber kebenaran kehidupan, mengabaikan manusia
sebagai makhluk hidup yang mempunyai keberadaan sendiri yang tidak sama dengan
makhluk lainnya. Idealisme melihat manusia hanya sebagai subjek, hanya sebagai
kesadaran, sedangkan materialisme melihat manusia hanya sebagai objek.
Materialisme lupa bahwa sesuatu di dunia ini disebut objek karena adanya
subjek. Eksistensialisme ingin mencari jalan ke luar dari kedua pemikiran yang
dianggap ekstrem itu yang berpikiran bahwa manusia di samping ia sebagai subjek
ia pun juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini (Ahmad Tafsir,1994 hal
193).
Kata eksistensi berasal dari kata exist, bahasa Latin yang diturunkan dari kata ex yang berarti ke luar dan sistere berarti berdiri. Jadi eksistensi berarti berdiri dengan ke luar dari diri sendiri. Pikiran seperti ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan dasei. Dengan ia ke luar dari dirinya, manusia menyadari keberadaan dirinya, ia berada sebagai aku atau sebagai pribadi yang menghadapi dunia dan mengerti apa yang dihadapinya dan bagaimana menghadapinya. Dalam menyadari keberadaannya, manusia selalu memperbaiki, atau membangun dirinya, ia tidak pernah selesai dalam membangun dirinya.
Kata eksistensi berasal dari kata exist, bahasa Latin yang diturunkan dari kata ex yang berarti ke luar dan sistere berarti berdiri. Jadi eksistensi berarti berdiri dengan ke luar dari diri sendiri. Pikiran seperti ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan dasei. Dengan ia ke luar dari dirinya, manusia menyadari keberadaan dirinya, ia berada sebagai aku atau sebagai pribadi yang menghadapi dunia dan mengerti apa yang dihadapinya dan bagaimana menghadapinya. Dalam menyadari keberadaannya, manusia selalu memperbaiki, atau membangun dirinya, ia tidak pernah selesai dalam membangun dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar