Cari Blog Ini

Minggu, 19 Mei 2019

Aliran-aliran dalam sastra


1.    Romantisme. Romantisme adalah aliran kesenian kesusasteraan yang mengutamakan perasaan. Oleh karena itu. romantisme bisa dikatakan aliran yang mementingkan penggunaan bahasa yang indah.dan bisa mengharukan.
Ciri-cirinnya : Dijelaskan secara sedetail-detailnya
                          Berbicara tentang cinta.
Contoh karya : Novel      : Siti Nurbaya ( Marah Rusli )
                            Puisi           : Tanah Air (Muhamad Yamin)
                            Drama       : Hamlet ( WS. Rendra )
Analisis                 :
Aliran romantisme ini menekankan kepada ungkapan perasaan sebagai dasar perwujudan pemikiran pengarang sehingga pembaca tersentuh emosinya setelah membaca ungkapan perasaannya. Untuk mewujudkan pemikirannya, pengarang menggunakan bentuk pengungkapan yang seindah-indahnya dan sesempurna-sempurnanya. Aliran romantisme biasanya dikaitkan dengan masalah cinta karena masalah cinta memang membangkitkan emosi. Tetapi anggapan demikian tidaklah selamanya benar

2.    Idealisme
Idealisme adalah hamper sama dengan romantisme namun keindahan dalam idealisme berupa cita-cita atau harapan..
Ciri-cirinnya : Berupa angkatan Pujangan Baru
                         
Contoh karya : Novel      : Layar Terkembang ( Sutan Takdir Ali Syahbana )
                            Puisi           : Nyanyian Sunyi  ( Amir Hamzah )
                            Drama       : Manusia Baru ( Sanusi Pane )
Analisis
Istilah-istilah idealisme, , adalah istilah yang digunakan dikalangan ilmu filsafat sebagai suatu paham, pandangan, atau falsafah hidup yangakhirnya di kalangan ilmu sastra merupakan aliran yang dianut seseorang dalam menghasilkan karyanya. Aliran dalam karya sastra biasanya terlihat pada periodetertentu. Setiap periode sastra biasanya ditandai oleh aliran yang dianut para pengarang pada masa itu. Bahkan unsur aliran yangmenjadi mode pada periode tertentu merupakan ciri khas karya sastra yang berada pada masa tersebut.

3.    Realisme
Realisme adalah aliran yang diibaratkan seperti potensi yang memotret apa adanya dan secara obyektif ( apa yang ditulis sangat obyektif )..
Ciri-cirinnya : Berupa angkatan 45, dan pada tahun 66 Realisme melahirkan Aliran yaitu Realisme social yang menceritakan rakyat bawah.
                         
Contoh karya : Novel      : Perempusn dan Kebangsaan ( Idrus )
                            Puisi           : Penerimaan ( Chairil Anwar )
                            Drama       : Orang-orang di Tikungan Jalan ( WS. Rendra )
Analisis
Aliran Realisme yaitu aliran yang selalu berusaha melukiskan keadaan atau peristiwa sesuai dengan kenyataan dan selalu mengungkapkan hal-hal yang baik atau tidak membuat orang tersinggung. Karya sastra angkatan 45 baik puisi maupun prosa banyak dipengaruhi oleh aliran realisme.

4.    Impresionisme  
Impresionisme adalah karya sastra yang menceritakan dengan kesannya.
Ciri-cirinnya : Angkatan Pujangan Baru (selain Idealise Pujangga Baru juga menyangkut tentang Impresionisme.
Perbedaan setiap orang.
                         
Contoh karya : Novel      : Tenggelamnya Kapal Vanderwijk ( Hamka )
                            Puisi           : Candi ( Sanusi Pane )
                            Drama       : Mastodon dan Burung Kondor WS . Rendra )
Analisis
Impresionisme berarti aliran dalam bidang seni sastra, seni lukis, seni musik yang lebih mengutamakan kesan tentang suatu objek yang diamati dari pada wujud objek itu sendiri. Di bidang seni lukis, aliran ini bermula di Perancis pada akhir abad ke-l9.. Di dalam seni sastra aliran impresionisme tidak berbeda dengan aliran realisme, hanya pada impresionisme yang dipentingkan adalah kesan yang diperoleh tentang objek yang diamati penulis. Selanjutnya, kesan awal yang diperoleh pengarang diolah dan dideskripsikan menjadi visi pengarang yang sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
Karya sastra yang beraliran impresionisme pada umumnya terdapat pada masa angkatan Pujangga Baru, masa Jepang, yang pada masa itu kebebasan berekspresi tentang cita-cita, harapan, ide belum dapat disalurkan secara terbuka. Semua idealisme disalurkan melalui bentuk yang halus yang maknanya terselubung.

5.    Ekspresionisme  
Ekspresionisme adalah bentuk pengungkapan yang menceritakan pada perasaan yang meluap-luap.
Ciri-cirinnya : Revolisioner. ( Angkatan 45 )

Contoh karya : Novel      :  Perempuan dan Kebangsaan ( Idrus )
                            Puisi           :  Antara Kerawang Bekasi ( Chairil Anwar )
                            Drama       :  To Damascus (August Strindberg (penulis drama Swedia )
Analisis
Aliran Ekspresionisme yaitu aliran yang selalu menekankan pada segenap perasaan atau jiwa sepenuhnya (adanya aku atau subyek). Kalimat yang digunakan tidak panjang-panjang tetapi kalimat pendek berisi dan seringkali menggunakan kalimat yang hanya terjadi dari satu patah kata saja.

6.    Naturalisma  
Naturalisma adalah realisme negatif
Ciri-cirinnya : Vulgar (menggambarkan hal-hal yang tidak ada moral)

Contoh karya : Novel      :  Belenggu ( Armyn Pane )
                            Puisi           :  Malam jahanam ( Motinggo Busye )
                            Drama       :  Bip-Bop ( WS. Rendra )
Analisis
Aliran Naturalisme yaitu suatu aliran yang melukiskan sesuatu apa adanya tetapi selalu memandang kepada hal-hal yang bersifat buruk atau mesum baik memilih bahan dari masyarakat yang bobrok/mesum maupun baha s/cara melukiskan kasar, tanpa melihat kesusilaan.

7.    Simbolisme  
Simbolisme adalah aliran yang dalam karya sastra yang menggunakan symbol-simbol
Ciri-cirinnya : Fabel ( cerita tentang binatang ), Wayang Mbeling

Contoh karya : Novel      :  Kalilah dan Dimnah
                            Puisi           :  Sajak-sajak sepatu tua (WS Rendra)
                            Drama       :  Lingkaran Kapur Putih (WS Rendra)
Analisis
Simbolisme adalah aliran kesusastraan yang penyajian tokoh-tokohnya bukan manusia melainkan binatang, atau benda-benda lainnya seperti tumbuh-tumbuhan yang disimbolkan sebagai perilaku manusia. Binatang-binatang atau tumbuh-tumbuhan diperlakukan sebagai manusia yang dapat bertindak, berbicara, berkomunikasi, berpikir, berpendapat sebagaimana halnya manusia. Kehadiran karya sastra yang beraliran simbolisme ini biasanya ditentukan oleh situasi yang tidak mendukung pencerita atau pengarang berbicara. Pada masyarakat lama, misalnya di mana kebebasan berbicara dibatasi oleh aturan etika moral yang mengikat kebersamaan dalam kelompok masyarakat, pandangan dan pendapat mereka disalurkan melalui bentuk-bentuk peribahasa atau fabel.

8.    Mistisme  
Mistisme adalah aliran yang berhubungan dengan masalah-masalah yang goib, masalah yang tidak dapat dicapai oleh indera kita
Ciri-cirinnya : Danarto, dalam puisis di sebut sufisme

Contoh karya : Novel      :  Orang Jawa Naik Haji ( Danarto )
                            Puisi           :  Gurindam Dua Belas ( Radja Ali Haji )
                            Drama       :  Shalawat Barzanji ( WS. Rendra )
Analisis
Mistisisme adalah aliran dalam kesusastraan yang mengacu pada pemikiran mistik, yaitu pemikiran yang berdasarkan kepercayaan kepada Zat Tuhan Yang Maha Esa, yang meliputi segala hal di alam ini. Karya sastra yang beraliran mistisisme ini memperlihatkan karya yang mencari penyatuan diri dengan Zat Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Tuhan Semesta Alam. Pada masa kesusastraan Klasik dikenal Raja Ali Haji dengan Gurindam Dua Belas-nya yang sarat dengan ajaran mistik. Pada karya-karya sastra sekarang ini yang memperlihatkan aliran mistik, misalnya Abdul Hadi W.M., Danarto, dan Rifai Ali.

9.    Eksistensialisme 
Eksistensialisme adalah Aliran ini adalah aliran di dalam filsafat yang muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap dikotomi
Ciri-cirinnya : Ingin mencari jalan keluar dari keuda pemikiran ekstrim tersebut.

Contoh karya : Novel      :  Merah-merah (Iwan Simatupang)
                            Puisi           :  Kawanku dan Aku ( Chairil Anwar )
                            Drama       :  Taman ( IWan Simatupang )
Analisis
Aliran ini adalah aliran di dalam filsafat yang muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap dikotomi aliran idealisme dan aliran materialisme dalam memaknai kehidupan ini. Aliran idealisme yang hanya mementingkan ide sebagai sumber kebenaran kehidupan dan materialisme yang menganggap materi sebagai sumber kebenaran kehidupan, mengabaikan manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai keberadaan sendiri yang tidak sama dengan makhluk lainnya. Idealisme melihat manusia hanya sebagai subjek, hanya sebagai kesadaran, sedangkan materialisme melihat manusia hanya sebagai objek. Materialisme lupa bahwa sesuatu di dunia ini disebut objek karena adanya subjek. Eksistensialisme ingin mencari jalan ke luar dari kedua pemikiran yang dianggap ekstrem itu yang berpikiran bahwa manusia di samping ia sebagai subjek ia pun juga sekaligus sebagai objek dalam kehidupan ini (Ahmad Tafsir,1994 hal 193).
Kata eksistensi berasal dari kata exist, bahasa Latin yang diturunkan dari kata ex yang berarti ke luar dan sistere berarti berdiri. Jadi eksistensi berarti berdiri dengan ke luar dari diri sendiri. Pikiran seperti ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan dasei. Dengan ia ke luar dari dirinya, manusia menyadari keberadaan dirinya, ia berada sebagai aku atau sebagai pribadi yang menghadapi dunia dan mengerti apa yang dihadapinya dan bagaimana menghadapinya. Dalam menyadari keberadaannya, manusia selalu memperbaiki, atau membangun dirinya, ia tidak pernah selesai dalam membangun dirinya.

Selasa, 14 Mei 2019

Laporan Bacaan Novel "Sekali Peristiwa di Banten Selatan"


Judul                     : Sekali Peristiwa di Banten Selatan
Pengarang          : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit              : Lentera Pranata

                Menceritakan tentang perubahan seorang rakyat kecil yang menjadi pemimpin bernama Ranta, yang pada awalnya dia disiksa dan direndahkan oleh seorang penguasa sombong, pengecut yang bernama Juragan Musa yang merupakan anggota dari Kelompok Darul Islam yang dikenal sangat kejam yang kebiasaanya merebut kebahagiaan masyarakat ditempat tinggal Ranta.
                Ketika Juragan Musa ditangkap dan Ranta diangkat menjadi Lurah di desanya , dia melakukan perubahan di desa tersebut, melakukan pembangunan desa secara Gotong royong sehingga desanya kini tidak lagi menjadi desa yang jauh dari sejahtera. Dan sebaliknya kini desa yang ia pimpin kini menjelma menjadi desa yang penuh kabahagiaan dan harapan.

Rabu, 01 Mei 2019

LINGUISTIK UMUM


Ilmu linguistik disebut juga linguistik umum, artinya ilmu linguistik itu tidak hanya mengkaji sebuah bahasanya saja tetapi mempelajari seluk-beluk bahasa pada umumnya.
Sedangkan, bahasa adalah sistem yang bersifat sistemis sekaligus sistematis, sistematis bukan suatu sistem yang tunggal melainkan terdiri dari berbagai subsistem : fonologi,morfologi. (sistematis itu sistemnya, sedangkan sistemis itu sifatnya).
Bahasa = penerjemah simbol, contoh : Rp.1000 – (seribu rupiah)
Bahasa ditinjau ada 2, yaitu :
-          Konfensional : seperti buang kamus KBBI yang telah ditetapkan.
-          Arbitrer : yang mana suka, berlaku pada kalangan masyarakat tertentu.
Dialeg :  satu arti banyak bahasanya (bahasa daerah), Seperti : api, apo, ape (apa).
Klatika : proses penyingkatan
               Seperti: Dia – Nya
                             Saya – ku
                             Kau – mu
Subdisiplin linguistik:
-          Linguistik struktural : linguistik yang menekankan pada linguistik gramatikal.
Seperti : - Men & S = luluh, contohnya : menyapu.
               - Men & C = tetap, contohnya : mencintai.
-      linguistik fungsional : misal 4.6.4.6 (bahasa digunakan dalam lingkungan angkot).
 -     linguistik deskriptif : kajian bahasa pada masa tertentu, misalnya mengkaji bahasa  jawa dan masa kini.
     -      linguistik komparatif : perbandingan bahasa
     -      sosiolinguistik (sosiologi + linguistik)
            Contoh kalimat : kesini.
                                         Kesini!
                                         Kesini?
-          Psikolinguistik (psikologi + linguistik) : register & sosial.
Seperti mempelajari otak kiri (pandai menghitung) dan otak kanan (pandai berbahasa)
Fonologi : - fonetik (bunyi atau penekanan)
     - fonemik/fonem (lebih menekankan makna)
       Contoh : - bahu & -baku
                        (terjadi perbedaan fonemik atau makna)
Morfem : satuan bahasa terkecil yang tidak dapat dibagi lagi yang mempunyai makna.
Tujuan morfem untuk mengetahui kelas kata. Stem (kata dasar)
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari (derifasi) penurunan kata, misal : berkepemimpinan (ber,ke-an,pen,pimpin), datang (morfem zero, yang sudah melekat di morfem itu sendiri).
Klasifikasi morfem :
Morfem bebas  (morfem tersebut dapat digunakan tanpa harus digabungkan dengan morfem          lain, contoh: pulang,makan,rumah dll) & morfem terikat (morfem tanpa digabungkan dengan morfem lain tidak muncul dalam penuturan).
Sematik adalah ilmu yang mempelajari makna dalam satu bahasa (makna leksikal, gramatikal & kontekstual).
Hakikat makna :           Konsep : pemaknaan yang tercipta dalam memori kita.
         
Lambang (matahari)..................referen
         Bertolak belakang antara lambang & referen karena bersifat konotatif.
Makna lesikal (menyelidiki makna dari leksem(kata) dari bahasa tersebut, misal : wong jowo kudu ngerti jowone).
Simantik sintaktial contohnya : Eko pergi ke parung
                                   Fungsi :  S               P        O
                                                                Leksikal : laki-laki, berani.
Pragmatik : tentang bagaimana bahasa itu dipakai oleh masyarakat sebagai komunikasi.
Dalam pragmatik mempelajari  deiksis :
Contoh : + siapa yang dipintu ? - saya (diluar)            berbeda saya yang diluar dengan saya            - saya (didalam)         yang didalam.