PENTINGNYA PROSES DAN KEMAMPUAN MENYIMAK
Menyimak serta kemampuan dalam menyimak berperan
sangat penting dalam proses berbahasa. Menyimak mempengaruhi kemampuan
berbahasa seseorang, contoh kasus misalnya ketika seorang ibu mengajarkan
berbicara anaknya, si ibu mulai mengajarkan anaknya dengan menuturkan kata-kata,
lalu si anak mulai mendengarkan dan lama-kelamaan si anak dapat mengucapkan
kata-kata tersebut. Dan ketika seorang siswa mulai membaca terkadang pelafalan
siswa tersebut salah, kemudian gurunya melafalkan kata tersebut dengan benar
sehingga siswanya dapat mengucapkan dengan benar kata tersebut. Oleh karena
itu, menyimak yang merupakan tahap awal
dalam proses berbahasa, menjadi sangat penting kiranya dibahas, dipelajari,
serta diterapkan, karena dapat meningkatkan kemampuan berbahasa kita.
Proses menyimak
Menyimak
adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang di simak (panduan
bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs. ; 1995: 18).
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan
bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung
dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan
bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung
dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
Menurut Prof .DR. Henry Guntur Tarigan. Terdapat
beberapa tahapan menyimak yaitu :
1.Tahap
mendengar :
Pada
tahap ini kita baru bisa mendengar segala hal dari pembicara dalam ujaran atas
pembicaraan.
2.
Tahap memahami :
Setelah
kita memahami proses pendengaran tentu kita menginginkan adanya pemahaman untuk
mengerti isi dari pembicaraan yang di sampaikan oleh pembicara.
3.
Tahap menginterprestasi :
Proses
menyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum bisa menerima jika ia hanya
memahami dan mendengar saja, dia ingin mengerti atau menginterprestasikan apa
yang ia pahami dan ia dengar.
4.
Tahap mengevaluasi :
Setelah
memahami serta dapat menafsirkan isi pembicaraan,penyimak mulai menilai
pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta
kebaikan dan kekurangan pembicara.
5.
Tahap menanggapi. :
Tahap
ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide
yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Demikianlah
tahap-tahap yang dilalui seorang penyimak secara seksama dalam proses menyimak.
Tahapan Proses Mendengarkan dan Menjelaskan
Tahapan
proses mendengarkan ada enam yaitu :
1. Mendengar
Mendengar
adalah proses penangkapan dari gelombang suara atau bunyi-bunyi. Sebaiknya kita
mendengar hal-hal yang semestinya kita dengar.
2. Memperhatikan
Memperhatikan
adalah syarat penting untuk mendengarkan secara efektif.
Hal-hal yang dapat menstimulasi perhatian kita diantaranya dengan cahaya terang
dan suara yang jelas.
3. Memahami
Memahami adalah proses selanjutnya
setelah mendengar dan memperhatikan. Dalam hal ini pendengar harus memahami
maksud dari pembicara.
4. Mengingat
Mengingat adalah proses penting setelah tahapan-hapan sebelumnya karena pesan
yang diterima tidak hanya diinterpretasikan tetapi perlu juga dimasukkan
kedalam ingatan atau pikiran pendengar.
5. Mengevaluasi
Mengevaluasi
adalah tahap ketika pendengar aktif
berpartisipasi, pendengar yang aktif akan menilai kekurangan atau kelebihan
pembicara.
6. Menanggapi
Menanggapi
pada tahap ini merupakan isyarat bahwa pesan yang disampaikan pembicara sudah
di terima dengan baik oleh pendengar.
KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA
Tujuan
utama pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa, dalam
pengertian terampil berbahasa, dalam pengertian terampil menyimak, terampil berbicara,
terampil membaca, dan terampil menulis (tarigan,1985 : 1).
Taman kanak-kanak (4 ½ sampai 6 tahun)
•
Menyimak pada teman
sebaya dalam kelompok bermain.
•
Mengembangkan waktu
perhatian yang amat panjang terhadap cerita atau dongeng.
•
Dapat mengingat petunjuk
dan pesan yang sederhana.
Kelas satu ( 5 ½ sampai 7 tahun)
•
Menyimak untuk
menjelaskan atau menjernihkan pkiran atau untuk mendapatkan jawaban bagi
pertanyaan.
•
Dapat mengulang secara
tepat sesuatu yang telah didengarnya.
•
Meyimak bunyi tertentu
pada kata dan lingkungan.
Kelas dua (6 1/2 sampai 8 tahun)
•
Menyimak dengan kemampuan
memilih yang mengikat
•
Membuat saran-saran,usul
dan mengemukakan pertanyaan untuk
mengecek pengertiannya.
Kelas tiga dan empat (7 ½ sampai 10 tahun)
•
Sungguh sadar akan nilai
menyimak sebagai suatu sumber informasi dan sumber kesenangan.
•
Menyimak pada laporan
orang lain.
•
Memperlihatkan ke
angkuhan dengan kata atau ekspresi yang mereka kurang pahami.
Kelas lima dan enam ( 9 1/2 sampai 12
tahun)
•
Menyimak secara kritis terhadap
kekeliruan,kesalahan,propaganda dan petunjuk yang keliru.
•
Menyimak pada aneka ragam
cerita puisi,rima kata dan memperoleh kesenangan dalam menemui tipe-tipe baru.
•
Demikianlah telah kita
utarakan kemampuan menyimak anak taman kanak-kanak dan sekolah dasar secara
sepintas menurut penelitian di amerika serikat. Walaupun berangkat seluruhnya
tidak mungkin sesuai dengan para siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar di
negeri kita,sebagai pedoman dan bahan bandingan pasti ada manfaat bagi kita.
Kita
mengetahui bahwa anak yang telah meninggalkan taman kanak-kanak telah dimodali
oleh permulaan sedikit keterampilan.di antara itu maka terdapat hal yang sangat
berkaitan dengan keterampilan berbahasa dan khusus mengenal kemampuan menyimak :
•
Anak-anak akan mampu
menyimak dengan baik bila suatu cerita di bacakan dengan nyaring.
•
Anak akan senang dan
mampu menyimak dengan baik bila seorang pembicara menceritakan suatu pengalaman
nyata.
•
Anak dapat menyimak bunyi
dan nada-nada yang berbeda, terlebih jika sang pembicara melakukannya dengan
sangat jelas.
•
Anak mampu menyimak
persamaan dan perbedaan yang tedapat dalam ujaran.
•
Anak mampu dan senang
menyimak ritme dan rima dalam suatu pembacaan puisi atau drama.
•
Anak mampu menyimak dan
menangkap ide yang terdapat dalam ujaran atau pembicaraan.
Sesunguhnya
proses menyimak itu merupakan suatu proses yang didalamnya memiliki
tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut saling mempengaruhi dalam
proses dan memahami yang kita simak. Setiap siswa juga harus memahami betul
hal-hal apa saja yang harus dipahami melalui tahapan-tahapan dalam proses
menyimak, yang nantinya dapat membuat proses menyimak berjalan dengan efektif
dan aktif.
Sedangkan
kemampuan menyimak bagi siswa, memiliki tingkatan kemampuan yang
berbeda-beda. Karena sesungguhnya memang usia seorang anak dapat mempengaruhi
pola pikir dan juga perkembangan pikirannya. Pola pikir mempengaruhi pula
kemampuan anak setiap anak dalam menyimak. Bagi seorang anak yang tengah
mengalami proses perkembangan dalam dirinya,biasanya anak tersebut menarik dan
mudah diingat. Contohnya anak-anak pada tingkat TK, anak tersebut lebih paham
dalam menyimak jika kita menggunakan metode bunyi atau suara. Contonya ialah,
hal-hal baru yang harus dipahami dan dimengerti, dapat kita berikan dalam
bentuk nyanyian. Tetapi berbeda halnya dengan kemampuan menyimak bagi siswa SD
pada tingkatan kelas, metode yang digunakanpun harus disesuaikan dengan
tingkatan kelas masing-masing siswa. Maka tugas kita sebagai seorang guru
haruslah menjadi seorang guru yang kreatif dan inovatif dalan menyampaikan
materi-materi kepada para siswa dan juga harus mampu menyesuaikan dengan
kemampuan menyimak para siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar