‘di’ sebagai kata
depan harus ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Aturan ini berlaku
juga untuk saudara ‘di’ yang lain (ke, dari).
‘di’ sebagai imbuhan, ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
Contoh:
Di seberangnya ada perapian, di atasnya tergantung periuk
logam besar. Di sisi tepat tidur, di tengah dinding, ada pintu. Si kakek
membuka pintu itu. Ternyata kini lemari tempat ia menyimpan semua miliknya. Di
salah satu rak terlihat dua lembar kemaja, kaus kaki, dan beberapa lembar kain
sarung. Di rak lainnya ada piring, cangir, dan gelas. Di rak teratas terlihat
sebongkah roti bundar, sosis, ham, dan keju. Semua yang dimiliki si kakek,
makanan ataupun pakaian, disimpan di sini.
Dari paragraf di atas, temukan ‘di’ sebagai kata depan dan
‘di sebagai imbuhan.
Bagaimana mengenali ‘di’ sebagai imbuhan atau kata depan.
Kunci:
- kata depan biasanya diikuti kata benda dan kata keterangan
tempat/waktu
[di loteng = di +
tempat (loteng); di sini = di + tempat (sini)
di meja
di atas
di kantor
di utara
di waktu malam
di gunung
di dalam
di penjara
- imbuhan biasanya diikuti kata kerja
(dimakan = di + kata kerja (makan); dibawa = di + kata kerja
(bawa);
diambil
dicubit
dibeli
ditulis
dimasak
dibawa
dibaca
dihapus
- Kata benda yang diberi imbuhan (awalan + akhiran) dan
mengalami pergeseran makna ditulis serangkai
Di penjara (kata depan) dipenjarakan (imbuhan)
Di rumah (kata depan) dirumahkan (imbuhan)
- Khusus kata dasar ‘balik’, jika bertemu ‘di’, dapat
ditulis serangkai atau terpisah bergantung konteks kalimat.
Ada sungai besar di balik gedung tua itu. sebagai kata
depan
Sebelum dijemur, jangan lupa, baju-baju itu
dibalik dulu, ya.